Kamis, 27 September 2012

ASYIKNYA KOMUNIKASI BERAGAM BAHASA #BridgingCourse06




            “Dibandingkan dengan semua orang yang pernah saya jumpai, dia sanggup memampatkan [memadatkan] kata-kata ke dalam gagasan terkecil.”
“He can compress the most words into the smallest ideas of any man I ever met.”
– Abraham Lincoln, dikutip dari Frederick Trevor Hill’s Lincoln the Lawyer, 1906
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbiter, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi (Abdul Chaer, 2010).
            Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
            Salah satu sifat dari bahasa adalah beragam. Beragam dapat disejajarkan dengan variasi. Pada dasarnya, bahasa memiliki kaidah atau pola tertentu yang sama. Karena bahasa digunakan oleh penutur yang heterogen yang memiliki latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, bahasa itu menjadi beragam. Keberagaman itu bisa dari segi fonologis (tata bunyi), morfologis (tata bentukan kata), sintaksis (tata kalimat) maupun leksikon (kosakata). Cotohnya bahasa Indonesia yang digunakan orang Jawa dengan orang Sumatera berbeda. Penggunaan bahasa Indonesia mendapat pengaruh dari bahasa daerah yang digunakan.
            Indonesia memiliki bermacam-macam bahasa. Dari Sabang sampai Merauke tersebar beratus bahasa yang memiliki karakter dan keunikan tersendiri. Setiap pulau besar atau kepulauan di Indonesia kaya akan bahasa. Pada tahun 2008, kepala pusat bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 746 bahasa (http://bahasa-nusantara.blogspot.com/2011/02/746-jumlah-bahasa-daerah-indonesia.html).
            Mahsiswa jurusan ilmu komunikasi UGM berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.  Mereka berasal dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Papua. Mereka ada yang asli berasal dari luar jawa dan ada juga yang tinggal di sana sejak bayi. Berawal dari inilah penulis tertarik untuk membahas keberagaman yang ada di jurusan ilmu komunikasi UGM, khusunya pada keberagaman penggunaan bahasa Indonesia.
            Keberagaman penggunaan bahasa Indonesia di jurusan ilmu komunikasi UGM terlihat jelas pada saat mahasiswa berbincang-bincang, berdiskusi, dan lain sebagainya. Dari pengamatan penulis yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, perbedaan yang mencolok terletak pada fonologi, sintaksis, dan leksikon.
            Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi UGM yang berasal dari Sumatera terdiri dari orang Bukittinggi dan orang Batak. Fonologi (tata bunyi) yang digunakan kedua daerah itu berbeda. Fonologi Bukittinggi cenderung lebih meinggi tapi halus. Sedangkan fonologi Batak cenderung tegas dan seperti ekspresi kemarahan. Berbeda lagi dengan fonologi dari mahasiswa yang berasal dari pulau Jawa. Fonolgi dari daerah Jawa Timur cenderung keras. Fonologo dari daerah Jawa Barat naik turun. Sedangkan Jawa Tengah cenderung halus. Akan tetapi, beberapa daerah seperti Purwokerto dan Purbolinggo memiliki ciri khas, yaitu “ngapak”. Fonologi dari Bali yang paling terlihat adalah bunyi “t” berubah menjadi “the”(dibaca:thuthuk berasal dari bahasa jawa. Terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah pukul).
            Perbedaan sintaksis (tata kalimat) juga ditemukan dalam penggunaan bahasa Indonesia di jurusan ilmu komunikasi UGM. Sintaksis dari daerah Jawa dan Bali cenderung sama. Sintaksis daerah Sumatera dan Papua terdapat perbedaan. Contohnya, sintaksis daerah Jawa mengucapkan “Aku ingin makan”. Sedangkan sintaksis Sumatera dan Papua mengcuapkan “Ingin makan, aku”.
            Selain kedua hal yang telah dijelaskan di atas, ada juga perbedaan leksikon (kosakata). Perbedaan ini sering terjadi karena adanya pengaruh bahasa daerah. Contohnya, penggunaan kata sapaan daerah Sumatera aku menjadi awak. Kata sapaan aku daerah Papua menjadi saya. Leksikon daerah Papua memiliki keunikan tersendiri. Seorang mahasiswa jurusan ilmu komunikasi UGM pernah menjelaskan tentang kebiasaan orang Papua yang suka menyingkat-nyingkat kata. Contohnya, “aku pergi ke pasar” versi Papua-nya menjadi “sapi ke pasar”. Penggalan sa berasal dari kata saya. Penggalan pi berasal dari pergi.
            Keberagaman bahasa Indonesia di jurusan ilmu komunikasi UGM terkadang menimbulkan misskomunikasi. Hal ini terjadi saat mahasiswa asal Jawa berbincang dengan mencampur-adukkan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia. Mahasiswa yang berasal dari luar pulau Jawa yang jumlahnya lebih sedikit sering tidak mengerti. Akan tetapi, hal ini dapat diatasi karena adanya penjelasan dan diskusi antarmahasiswa mengenai bahasa daerahnya.
 Komunikasi ragam bahasa memiliki dampak positif, baik secara personal maupun kelompok. Secara personal, keberagaman bahasa dapat mendekatkan anatar satu mahasiswa dengan mahasiswa lain. Hal ini berawal dari keinginan untuk mempelajari bahasa daerah lain. Secara tidak langsung interaksi yang tejadi anatarmahaiswa menjadi lebih dalam.
Selain itu, keberagaman bahasa menimbulkan rasa mengharagai terhadap perbedaan. Hal ini terlihat ketika mahasiswa asal pulau Jawa berbincang dengan mencampur-adukkan bahasa daerah, mahasiswa yang berasal dari pulau Jawa hanya diam saja. Kemudian, mahasiswa asal Jawa sadar dan segera menjelaskan maksud dari perkataannya tersebut.
Selain itu, keberagaman bahasa menambah wawasan tentang bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Dengan bertambahnya wawasan tersebut berarti telah ikut serta dalam menjaga kelestaraian budaya Indonesia. Setelah menyadari betapa kayanya Indonesia akan bahasa, rasa nasionalisme akan semakin kuat tertanam dalam jiwa mahasiswa ilmu komunikasi UGM.
            

Sabtu, 22 September 2012

KORAN VS SURAT KABAR DARING #bridgingcourse05




            Media cetak mempunyai andil besar dalam perkembangan media massa. Media cetak merupakan media massa tertua di dunia. Penemu media cetak pertama adalah Johannes Gutenberg pada tahun 1455 di Negara Eropa. Perkembangan awal media cetak dimulai dengan penggunaan daun atau tanah liat sebagai mediumnya. Kemudian berkembang dengan ditemukannya mesin tik. Seiring dengan penemuan dan perkembangan teknologi, media cetak diproduksi dengan menggunakan mesin cetak.
Salah satu produk dari media massa adalah koran. Ide pembuatan koran sendiri berkembang sejak zaman Romawi kuno. Koran pada masa itu berisi tentang kejadian sehari-hari yang diterbitkan dalam bentuk gulungan yang disebut dengan “Acra Diurna”, yang terjemahannya adalah “Kegiatan hari”.  Setelah ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg, buku-buku mulai diterbitkan di Perancis dan Inggris, begitu pula dengan koran.
            Koran pertama kali dibuat di Amerika Serikat, dengan nama “Public Occurrenes Both Foreign and Domestick” di tahun 1690. Pembuatan koran tersebut diusahakan oleh Benjamin Harris, seorang berkebangssan Inggris. Kemudian surat kabar mulai dibuat di seluruh negara termasuk Indonesia. (http://bachtiarhakim.wordpress.com/2008/03/16/sejarah-perkembangan-media-massa-cetak-koran/)
            Secara etimologi, koran berasal dari kata Krant bahasa Belanda dan dari kata courant bahasaPerancis .Koran adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang,biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa politik ,kriminalitas, olahraga ,tajuk rencana, dan cuaca. Koran juga biasa berisi kartun, Teka-teki silang dan hiburan lainnya.
Ada juga koran  yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu,misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu. Jenis koran umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali padahari-hari libur . Koran sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga terdapat koran mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan. Kebanyakan negara mempunyai setidaknya satu koran nasional yang terbit di seluruh bagian negara.  

Pada tahun 1890 – 1920 jurnaslisme media cetak berkembang. Pada saat itu jurnaslisme media cetak , termasuk koran mengalami puncak kejayaanya. Awalnya surat kabar hanya diperuntukkan bagi kaum elit dan terpelajar. Bentuk fisik koran pada saat itu masih sederhana dan menggungakan biaya yang murah, tetapi jangkauannya luas. Tahun 1774-1854 surat kabar di Indonesia mengalami babak pertama, yaitu saat Indonesia masih terjajah oleh kolonialsime Belanda. Konten dari surat kabar tersebut seputar kehidupan orang-orang koloni yang tidak ada kaitannya dengan penduduk pribumi.
Pada tahun 1980, di Indonesia mulai muncur surat kabar daring. Surat kabar daring dikenal juga sebagai surat kabar dalam jaringan. Surat kabar daring adalah sebentuk surat kabar yang berbasis diinternet. istilah yang sering digunakan untuk surat kabar daring adalah koran on-line.
Surat kabar daring yang terdiri dari 2 jenis, yakni hanya surat kabar daring dan surat kabar hibrid. Jenis yang pertama merujuk pada eksistensi surat kabar online yang terpisah dengan surat kabar cetak. Artinya, konten maupun keberadaan surat kabar daring ini tidak menyertai versi cetaknya. Contohnya adalah detik.com yang merupakan surat kabar daring yang pertama muncul di tahun 1998. Contoh lain surat kabar daring adlaha okezone.com, vivanews.com, dan lain sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud suratkabar hibrid adalah di samping berbasis jaringan, surat kabar daring inimenyediakan versi cetak pula. Contohnya kompas.com yang berhibrid dengan Kompas cetak. Ada juga www.tempo.co yang berhibrid Koran Tempo dan Majalah Tempo.
Dewasa ini surat kabar daring menjadi populer di kalangan masyarakat. Dengan mengakses internet dan membuka web surat kabar daring, masyarakat memperoleh berjuta informasi dalam hitungan detik. Akan tetapi, keberadaan surat kabar daring tidak menggeser esksistensi koran cetak.
Beberapa alasan yang menyebabkan eksistensi koran cetak tetap bertahan antara lain. Isi dari koran lebih bisa dipertanggungjawabkan karena tidak terikat oleh waktu. Berbeda  dengan surat kabar daring yang persaingannya lebih ketat dari waktu ke waktu. Sehingga bisa saja isi dari surat kabar daring tidak aktual.
Koran cetak Tergolong praktis, cepat, dengan harga terjangkau. Ketiga ciri koran tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk mengkonsumsi koran. Selain itu, daya jangkau dan edar surat kabar dapat sampai pelosok. Koran cetak lebih mudah didapat daripada surat daring karena internet belum dapat diakses sampai pelosok.
 Tradisi masyarakat membaca koran pada saat minum kopi dan teh juga menjadi faktor penting atas eksistensi koran cetak. Tradisi tersebut tidak mudah dihilangkan dan akan turun menurun dari generasi ke generasi.



           

Kamis, 13 September 2012

INTERNET DAN KOMUNIKASI #BridgingCourse04




Di era globalisasi ini berbagai aspek kehidupan berkembang pesat.  Pengertian globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. [1]  Salah satu ciri globalisasi adalah semakin mudahnya manusia untuk berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berkomunikasi secara langsung bisa dilakukan dengan menggunakan alat transportasi darat, laut, dan udara untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Alat transportasi yang tercepat menghantarkan kita untuk berpindah adalah pesawat terbang. Sedangkan berkomunikasi secara tidak langsung bisa dilakukan melalui media komunikasi. Media komunikasi terdiri dari dua jenis, yaitu media cetak dan elektronik.
Pada awalnya manusia hanya mengenal media komunikasi cetak. Untuk berkomunikasi secara tidak lagsung manusia membutuhkan waktu yang cukup lama. Contohnya pada zaman dahulu manusia berkirim surat melalui burung merpati. Kemudian semakin berkembang dengan menggunakan jasa kantor pos. Proses tersebut berlangsung hingga berbulan-bulan lamanya.
Berbeda dengan keadaan sekarang, komunikasi yang dilakukan manusia semakin canggih. Jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghambat untuk berkomunikasi. Perubahan ini ditandai dengan perkembangan media elektronik yang semakin pesat. Perkembangan media elektronik dimulai dari adanya telefon, telefon wireless, handphone, dan internet. Media terkini yang paling populer dan hampir menjadi kebutuhan manusia adalah internet.
Internet adalah sebuah sistem jaringan komputer global yang saling berhubungan yang menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP / IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Ini adalah jaringan dari jaringan yang terdiri dari jutaan usaha swasta, masyarakat, akademis, dan pemerintah lokal untuk jaringan lingkup global yang dihubungkan oleh serangkaian luas teknologi jaringan elektronik dan optik. Internet membawa array yang luas dari sumber informasi dan jasa, terutama dokumen-dokumen hypertext antar-link dari World Wide Web (WWW) dan infrastruktur untuk mendukung surat elektronik. [2]
Di jaman sekarang ini sangat mudah bagi manusia untuk mengakses internet, bahkan kalau tidak mempunyai perangkat/gadget sekalipun. Internet bisa diakses melalui telepon seluler dengan menggunakan jalur GPRS/3G/Hsdpa, bisa juga melalui koneksi internet menggunakan kabel dan nirkabel. Untuk koneksi internet nirkabel (wireless) sering disingkat wi-fi sekarang ini bisa ditemukan dengan mudah di berbagai tempat misalnya sekolah, kampus, mall perpustakaan, cafe, dan lain-lain . Sedangkan bagi yang tidak mempunyai perangkat untuk tersambung ke internet bisa memanfaatkan warung internet (warnet) yang biasanya mematok tarif perjam.
Fungsi atau kegunaan internet pada dewasa ini sangat banyak sekali di berbagai bidang. Mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, politik, budaya, agama, dan lain sebagainya. Secara umum dapat dikatakan bahwa internet berfungsi untuk mengakses berbagai macam informasi serta peristiwa di berbagai belahan dunia dengan waktu yang relatif singkat tanpa batasan waktu dan tempat.
Dampak dari keberadaan internet terlihat sangat jelas dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari kemudahan untuk berkomunikasi, berbisnis, dan belajar. Contoh kemudahan berkomunikasi adalah dengan adanya jejaring sosial seperti friendster, my space, facebook, twitter, thumblr, skype, yahoo, dan lain sebagainya. Melalui situs jejaring tersebut manusia bisa memenuhi kebutuhan dan keinginannya untuk tetap berkomunikasi dengan teman lama, mencari teman baru, menemukan komunitas yang sesuai dengan minatnya, bahkan hingga mencari jodoh.
Selain memudahkan komunikasi, internet juga mendorong perkembangan kreativitas manusia. Hal ini ditandai dengan adanya bisnis-bisnis online yang semakin menjamur. Mulai bisnis kecil-kecilan, menengah, hingga bisnis yang besar. Pelaku bisnis akan terus berusaha memasarkan produknya dengan membuat iklan semenarik mungkin melalui internet. Hanya dengan sekali posting, iklan mereka sudah bisa dilihat banyak orang di berbagai belahan dunia.
Internet juga turut berperan dalam memajukan pendidikan. Dewasa ini pendidikan tak bisa lepas dari internet. Pelaku pendidikan, baik guru maupun siswa dituntut untuk dapat menggunakan internet. Segala pengetahuan dapat didapatkan melalui internet dengan mudah dan cepat. Di negara maju seperti Amerika internet digunakan untuk teleconference ketika sang guru tidak dapat hadir di ruang kelas.
Akan tetapi, internet tidak selamanya menimbulkan dampak yang positif. Internet juga memiliki dampak negatif apabila pengelolaannya tidak dilakukan dengan baik. Berbagai tindakan kriminal telah dilakukan melalui jejaring sosial. Contohnya penculikan, pemerkosaan, perampokan, bahkan pembunuhan. Berita mengenai hal tersebut sudah sering diberitakan dalam media massa.
Tidak hanya tindakan kriminal saja. Bisnis-bisnis online yang menjamur juga bisa menjadi virus bagi pengguna internet. iklan-iklan tersebut dapat menimbulkan jiwa konsumerisme pada pengguna internet. Memilih belanja online juga harus berhati-hati. Tidak semua produk dipasrakan secara jujur. Bahkan bisa terjadi penipuan. Jika tidak pandai mengontrol keinginan untuk berbelanja, maka keuangan menjadi carut marut.
            Menyadari besarnya kebutuhan manusia akan internet dan juga dampak postif negatifnya, manusia dituntut untuk selalu cerdas dan bijak dalam menggunakan internet. Gunakan internet sperlunya dan jangan berlebihan.

[1] : diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi pada tanggal 13 September 2012 pukul 21:22 WIB.
[2] : diakses dari http://www.bamz.us/2012/08/pengertian-internet.html pada tanggal 13 September 2012 pukul 22:32 WIB.

Jumat, 07 September 2012

Organisasi Karang Taruna Sebagai Pilar Kesejahteraan Bangsa #bridgingcourse03




Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal berbagai macam organisasi. Dalam Teori-Teori Belajar (1996, h.56) James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan dalam Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi (1994.h.4) Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.[1] Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang bekerjasama demi mencapai tujuan bersama.
Organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain organisasi politik, organisasi sosial, organisasi mahasiswa, organisasi sekolah, organisasi ekonomi, dan organisasi daerah. Berdasarkan wilayahnya, organisasi dapat dibedakan menjadi organisasi internasional, organisasi nasional, organisasi wilayah provinsi, organisasi wilayah kabupaten/kota, organisasi kecamatan, dan organisasi keluarahan/desa. Masing-masing dari organisasi tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda.
Di era reformasi ini, peran organisasi sangat diperlukan untuk membantu pembangunan bangsa. Tidak hanya organisasi-organisasi besar di tingkat nasional/provinsi saja, tetapi juga organisasi-organisasi kecil di tingkat daerah. Salah satu organisasi yang dewasa ini semakin berkembang pesat adalah organisasi Karang Taruna. Pengertian Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial. [2]
Organisasi Karang Taruna berada di bawah kepengurusan Kementrian Sosial serta Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten. Organisasi Karang Taruna merupakan organisasi yang independen, artinya pemerintah tidak bisa mengintervensi organisasi ini dalam bidang apapun. Hak dan wewenang pemerintah terhadap organisasi Karang Taruna adalah mendukung agar organisasi ini tetap berjalan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seperti halnya dengan organisasi lain, organisasi Karang Taruna juga memiliki struktur Organisasi. Berdasarkan hasil wawncara yang didapat dari narasumber Ketua Karang Truna Jaya Kusuma periode 2012-2015, struktur tersebut terdiri dari Majelis Pertimbangan Karang Truna, Ketua, Sekretaris, Bendahara I , Bendahara II, Sie Humas dan Kemitraan, Sie Usaha Kesejahteraan Sosial, Sie Kerohanian dan Bina Mental, Sie Usaha Ekonomi Produktif, Sie Pendidikan dan Pelatihan, Sie Olahraga Seni dan Budaya, dan Sie Lingkungan Hidup dan Kesehatan. Masing-masing dari seksi bidang memiliki beberapa anggota dengan satu koordinator seksi. Sedangkan keanggotaan  Karang Taruna Jaya Kusuma terdiri dari Anggota Pasif dan Anggota Aktif.  Anggota Pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif (Keanggotaan otomatis), yakni seluruh remaja dan pemuda yang berusia 11 s/d 45 tahun. Anggota Aktif adalah keanggotaan yang bersifat kader, berusia 11 s/d 45 tahun dan selalu aktif mengikuti kegiatan Karang Taruna.
Organisasi Karang Taruna Jaya Kusuma terletak di desa Singosaren, kelurahan Banguntapan, kecamatan Bantul, provinsi DIY. Organisasi ini terletak di daerah peralihan antara desa dan kota. Dengan karakteristik masyarakat daerah yang unik dan berbeda, Karang Taruna Jaya Kusuma berusaha untuk membangun dan memajukann daerahnya. Karang Taruna Jaya Kusuma memiliki beberapa program kerja yang sama seperti Karang Taruna pada umunya. Mengingat sifat masyarakatnya yang kurang memiliki greget untuk menimba ilmu, salah satu program yang paling ditonjolkan adalah memberikan kesempatan luas kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Prorgam ini dilaksanakan dengan adanya fasilitas tempat untuk belajar yang bernama sanggar Sinau Bareng. Masyarakat yang belajar di sanggar ini tidak dibatasi umur. Selain itu, kejar paket B (setara dengan SMP) dan C (setara dengan SMA) tersedia di sanggar Sinau Bareng. Untuk mengikuti kejar paket B, pihak Karang Taruna tidak memungut biaya. Sedangkan untuk mengikuti kejar paket C, dipungut biaya sebesar sepuluh riu rupiah. Pengajar sanggar Sinau Bareng merupakan SDM dari desa Singosaren sendiri. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk mendatangkan  tenaga pengajar dari luar daerah yang ingin berpartisipasi. Fasilitas pendidikan selain sanggar Sinau Bareng adalah pondok baca, yang merupakan perpustakaan desa Singosaren. Buku-buku yang tersedia di pondok baca ini dapat dikonsumsi oleh masyarakat dari semua lapisan. Dengan adanya pondok baca ini diharapkan masyarakat desa Singosaren memperoleh pengetahuan baik dari dalam maupun dari luar.
Dalam memajukan pendidikan, tentunya tidak bisa lepas dari bidang yang lain, seperti ekonomi, sosial, dan budanya. Artinya pembangunan harus dilakukan secara multidimensional. Oleh sebab itu, karang Taruna Jaya Kusuma juga membuat program-program kerja yang lain seperti pelatihan industri kreatif dan pengembangan teknolog, dan kesenian. Dengan adanya pelatihan industri kreatif, desa Singosaren kini memiliki beberapa usaha seperti kerajinan batik, kerajinan logam, kerajinan kaca, dan makanan khas. Program pengembangan teknologi akan dilaksanakan dengan diadakannya pelatihan Desain komunikasi Visual (DKV). Dalam bidang kesenian desa Singosaren telah mengembangkan kesenian jathilan, bangbung, dan hadroh. [1]
Pelaksanaan program kerja Karang Taruna Jaya Kusuma tidak terlepas dari partisipasi masyarakat. Pengurus Karang Taruna Jaya Kusuma selalu berusaha melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan. Mulai partisipasi dari hal yang kecil sampai hal yang besar. Walaupun demikian, pengurus Karang Taruna Jaya Kusuma tidak memaksakan dan melawan masyarakat yang kontra terhadap program kerja yang telah dirancang. Dalam setiap kegiatan, Karang Taruna Jaya Kusuma menggunakan dana yang didapatkan dari lima sumber, yakni Anggaran Dana Desa (ADD), Swadaya pengurus Karang Taruna Jaya Kusuma, donasi masyarakat sekitar, donasi investor di daerah sekitar, dan hasil dari ekonomi produktif masyarakat.
Selain aktif di daerahnya, Karang Taruna Jaya Kusuma juga aktif di luar. Pengurus selalu mengikuti forum antar-Karang Taruna ditingkat kecamatan. Kegiatan forum tersebut anatar lain berbagi informasi, sharing program kerja, dan memberi dorongan serta dukungan kepada Karang Taruna yang tidak aktif. Kegiatan tersebut memeberikan kemudahan bagi pemuda/pemudi di setiap desa itu untuk membangun daerahnya. Jika kegiatan itu dilakukan secara maksimal, 6000 desa di Indonesia tidak lagi tertinggal dengan kota, sehingga pembangunan merata dan Indonesia akan menjadi negara yang besar.
“Saya ingin menjadi pengurus Karang Taruna Jaya Kusuma selama saya masih mampu. Harapan saya organisasi Karang Taruna menjadi pilar kesejahteraan bangsa.”, tutur Lisa sebelum menutup wawancara ini.

[1] : Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi pada tanggal 6 September 2012
[2] : Diakses dari http://ml.scribd.com/doc/36612171/Karang-taruna pada tanggal 6 September 2012















                                                                                                      

Rabu, 05 September 2012

Magnum Gold, As Good As Gold #bridgincourse2


Dian Indri Cahyani

            Sebuah iklan produk luar negeri yang belum lama ini diiklankan di beberapa stasiun TV Indonesia, berhasil menarik perhatian jutaan pemirsa Indonesia. Iklan bergaya film Hollywood ini terbilang masih langka diproduksi, termasuk di Indonesia sendiri. Iklan terbaru es walls magnum mampu menjadi inspirasi baru bagi dunia periklanan saat ini.
Iklan terbaru Magnum Gold, iklan yang terkesan begitu wah, dibintangi oleh dua aktor kawakan pemenang Academy Award, Benicio del Toro dan Caroline Correa, serta diarahkan oleh sutradara X-Men dan The Usual Suspects Bryan Singer. dibuat  dengan plot detil seolah tokoh utama sedang beradu akting dalam film layar lebar.  Dengan konsep cerita yang mengusung tema As Good As Gold, alur cerita dibuat seolah Magnum Gold dengan balutan cokelat keemasan ini begitu lezat, begitu diinginkan, begitu tak ternilai, hingga membuat orang rela melakukan apapun untuk mendapatkannya.
            Bagaian opening iklan diawali dengan prolog “coming soon, get ready, for the greatest heist, in history” kemudian disusul dengan percakapan singkat anatara Benicio del Toro dan Caroline Correa yang sedang merencanakan aksi perampokan. Dalam segmen selanjtunya muncul dubbing  “from director Bryan Singer”. dengan konsep opening yang seperti itu, iklan ini berhasil meyakinkan pemirsa bahwam tayangan ini adalah sebuah film, bukan sebuah iklan.
            “They are not only married, but also work together, this summer, Gold is the ultimate prize” itulah kalimat yang muncul sebelum inti plot iklan dimulai. Iklan es walls Magnum Gold menceritakan sepasang suami istri yang diperankan oleh Benicio Del Toro dan Caroline Correa. Selain sebagai sepasang suami istri, mereka juga bekerjasama dalam menjalankan misi sebagai perampok emas dan berlian. Mereka perampok yang cerdas dan berani. Dengan cara yang canggih mereka mampu mendapatkan berlian yang begitu berharga. Bagian ini semakin meyakinkan pemirsa bahwa itu adalah sebuah film yang baru saja dirilis. Bukan sebuah iklan es walls Magnum Gold.
             Segmen berikutnya menceritakan bagaimana sepasang suami-istri yang juga perampok itu mendaptakan berlian. Berbagai kendala mampu mereka hadapi, penjagaan yang ketat mampu mereka lewati. Benicio Del Toro yang ketahuan mencuri dan dikejar oleh petugas keamanan berhasil meloloskan diri.  Pada bagian ini pemirsa akan semakin terbawa dengan plot yang ada. Selain mendebarkan juga membuat penasaran akan kelanjutan plot ini.
Setelah Benicio Del Toro berhasil meloloskan diri, mereka melanjutkan aksi. Mereka berhasil mengebom sebuah ruangan yang diamankan sangat ketat. Pintu ruangan itu terbuat dari besi yang besar, kuat, dan terkunci rapat. Akan tetapi, pintu itu berhasil mereka buka. Pad bagian ini muncul kalimat “just not the gold he was expecting”. Kemudian terlihat bahwa seluruh ruangan itu tertata bertumpuk-tumpuk emas. Tumpukan emas itu tertata rapi dan menggoda iman siapaun yang melihat utuk mengambilnya. Benicio Del Toro dan Caroline Correa masuk ke dalam ruangan itu. Bagian ini benar-benar diluar dugaan. Caroline Correa berlari menuju tumpukan emas dan kemudian mulai melahapnya. Bagian ini pasti menimbulkan pertanyaan bagi pemirsa.  Mengapa  seorang wanita cantik seperti Caroline Correa melahap emas? Ternyata tumpukan emas itu adalah es walls Magnum Gold yang tampilannya padat dan berkilau indah bagai emas.  Benicio del Toro yang melihat hal ini akhirnya menyadari arti emas yang sebenarnya. Sedangkan Caroline Correa dengan lahap menikmati es walls Magnum Gold yang dibalut coklat keemasan dengan ekspresi yang sarat makna, seolah-olah kenikmatan es walls Magnum Gold tiada duanya. Ekspresi Caroline De Souza dan tampilan es walls Magnum Gold membuat permirsa ingin mencicipi es walls Magnum Gold. Di sisi lain, akhirnya pemirsa tersadar bahwa tayangan tersebut bukanlah sebuah film, melainkan sebuah iklan.
Closing dari iklan ini adalah pasangan suami-istri yang juga perampok itu berhasil membawa kabur satu buah truk tronton dengan es walls Magnum Gold di dalamnya. Walaupun dikejar-kejar mobil polisi dibelakangnya, Benicio del Toro menyetir truk dengan santai. Begiitu pula dengan Caroline De Souza yang dengan lahap tetap menikmati es walls Magnum Gold.
            Iklan yang sempat membuat pemirsa menerka-nerka berapa biaya yang harus dikeluarkan dalam pembuatannya patut diacungi jempol.  Tak sekadar menggunakan aktor dan aktris ternama, namun juga mengusung konsep cerita yang menarik, iklan ini berhasil memikat konsumen untuk mencoba es walls Magnum Gold.
            

Selasa, 04 September 2012

Preman Mellow Kaos Oblong #tentangAku


Setiap manusia diciptakan dengan keadaan yang berbeda-beda oleh Sang Pencipta. Masing-masing dari mereka memiliki ciri khas tertentu yang dapat membedakan satu sama lain. Bahkan anak kembar pun tidak selalu sama. Secara fisik mungkin mereka mirip. Akan tetapi terdapat beberapa sifat dan tingkah laku dari mereka yang bisa disebut sebagai keunikannya.
Saya sebagai manusia biasa, diciptakan berbeda dari yang lain, juga memiliki keunikan. Awalnya saya tidak merasa bahwa itu unik. Lingkungan dan teman-teman yang membuat julukan akan keunikan yang tidak saya sadari itu.
Saya termasuk salah satu cewek tomboy,memiliki beberapa sifat, gaya, dan tingkah laku seperti laki-laki. Beberapa teman saya mengatakan bahwa muka dan tampang saya itu galak, menyeramkan, dan judes. Saya juga mengakui itu. Akan tetapi, setelah mengenal saya mereka kaget. Mereka mengatakan bahwa tampang saya tidak sesuai dengan tingkah laku saya. Mengapa demikian? Karena saya itu metal alias mellow total. Walaupun saya terlihat judes saya bisa dibilang cukup cerewet. Walaupun saya terlihat galak hati saya lembut. Saya cengeng dan gampang tersentuh setiap ada sesuatu yang mengharukan. Walaupun saya menyeramkan saya tidak cocok kalau mendengarkan musik keras semacam hard rock. Sampai-sampai teman-teman saya menjuluki saya dengan sebutan “tampang preman hati hello kitty”. Sebutan lain yang mereka berikan kepada saya adalah lain “anak punk hati pink”. Menggelikan memang, tetapi saya menyukainya.
Hal unik yang juga membedakan saya dengan orang lain adalah gaya berpakaian saya. Berbeda dengan kebanyakan orang yang lebih suka berpakaaian rapi seperti memakai celana jeans, kemeja, dan yang lainnya. Saya lebih suka berpakaian dengan kaos oblong, celana kolor, dan sandal jepit. Jika tidak menghadiri acara yang benar-benar formal dan diharuskan berpakaian rapi, saya lebih meilih berpakaian seperti itu. Ketika perjalanan jauh, misalnya saat study tour ke Bali, di saya juga berpakaian seperti itu. tidak tahu mengapa, saya lebih merasa nyaman saat berpakaian seperti itu. Saya merasa lebih bebas dan menjadi diri sendiri. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “penampilan itu mencerminkan kepribadian seseorang”. Ya, mungkin kaos oblong, celana kolor, dan sandal jepit memang menggambarkan kepribadian saya. Seorang preman mellow yang tidak rapi, apa adanya, dan menyukai kebebasan.

Motif di Balik Sebuah Keputusan #bridgingcourse1





Tindakan manusia selalu didasari oleh sebuah motif. Menurut blog milik Deni Arisandi pengertian motif adalah 1) kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force).  2)  satu dorongan (drive), terutama digunakan untuk menyebut motif-motif dasar, sehingga motif berbeda dengan motivasi. Motif adalah dorongan, sedangkan motivasi adalah faktor atau kekuatan yang mendorong .  Pengertian motif menurut saya adalah sebuah alasan yang dijadikan sebagai dasar dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Motif dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain  motif spekulasi, motif berjaga-jaga, motif mencari keuntungan, motif mendapatkan kekuasaan, motif untuk mendapat penghargaan dan sebagainya.
            Sebagai mahasiswa baru ilmu komunikasi Universitas Gajah Mada saya memiliki sebuah motif atas tindakan dan pilihan yang telah saya putuskan. Keputusan yang telah saya buat adalah hasil dari proses perjalanan panjang selama saya duduk di bangku SMA.  Ketika saya naik ke kelas 12 SMA saya tidak hanya memikirkan Ujian Nasional. Akan tetapi, saya juga memikirkan kelanjutan studi saya. Saat itu saya merasa kesulitan ketika harus memilih fakultas dan prodi yang akan saya ambil. Saya mencari informasi tentang perguruan tinggi dan fakultas-fakultas yang bernanung di dalamnya kepada guru-guru, tutor bimbingan belajar, kakak kelas, dan juga orang tua. Selain mencari informasi saya juga berusaha untuk mengenali bakat dan minat yang saya miliki. Minat saya saat di bangku SMA adalah bidang hukum, sosial,  politik, dan public speaking.
            Bapak saya mengharapkan saya menjadi seorang akuntan. Beliau menyarankan saya untuk melanjutkan studi ke fakultas ekonomika dan bisnis jurusan akuntansi. Akan tetapi, saya tidak menyukai hitungan. Beliau membebaskan saya untuk memilih apapun setelah mendengar penjelasan dari saya. Beliau hanya berpesan agar saya bertanggung jawab dengan pilihan saya. Saya bersyukur karena pada akhirnya bapak tidak memaksakan kehendaknya kepada saya. Suatu hari saya berbincang dengan guru geografi saya. Beliau menanyakan fakultas dan prodi yang akan saya ambil di universitas. Saya bercerita atas kebingungan yang saya alami untuk meilih manajemen, komunikasi, dan hukum. Saat itu juga beliau menyarankan saya untuk mengambil komunikasi karena menurut beliau kecerdasan interpersonal dan intrapersonal saya lebih menonjol. Beliau menjelaskan bahwa dua kecerdasan tersebut dapat menjadi modal yang baik untuk kuliah di komunikasi.
            Hampir setiap hari saya dan teman-teman sekelas saling berbagi cerita tentang kebingungan melanjutkan studi. Kita saling meberi informasi, memberi semangat, dan memberi masukan. Beberapa teman saya menyarankan hal yang sama seperti guru geografi saya. teman-teman saya juga mengingatkan tentang cita-cita saya untuk memiliki Event Organizer sendiri. Sejak saat itu saya memutuskan untuk memilih fakultas isipol prodi komunikasi.
Setelah saya berhasil memutuskan pilihan fakultas dan prodi, saya kembali kebingungan untuk memilih universitas. Tiga kandidat universitas yang saya pilih saat itu adalah Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Airlangga Surabaya, dan Universitas Gajah Mada. Akan tetapi, otang tua tidak mengijinkan saya kuliah jauh dari kota Magelang. Pada akhirnya saya memilih UGM.  Selain dikarenakan faktor jarak, saya tahu bahwa UGM adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia. Saya mendapat kesempatan untuk mengikuti jalur undangan. Saya  memprioritaskan pilihan komunikasi UGM. Jadi, saya memutuskan untuk melanjutkan studi di ilmu komunikasi UGM karena prodi tersebut sesuai dengan bakat dan minat saya serta kualitas UGM yang tidak diragukan lagi.