Sabtu, 22 September 2012

KORAN VS SURAT KABAR DARING #bridgingcourse05




            Media cetak mempunyai andil besar dalam perkembangan media massa. Media cetak merupakan media massa tertua di dunia. Penemu media cetak pertama adalah Johannes Gutenberg pada tahun 1455 di Negara Eropa. Perkembangan awal media cetak dimulai dengan penggunaan daun atau tanah liat sebagai mediumnya. Kemudian berkembang dengan ditemukannya mesin tik. Seiring dengan penemuan dan perkembangan teknologi, media cetak diproduksi dengan menggunakan mesin cetak.
Salah satu produk dari media massa adalah koran. Ide pembuatan koran sendiri berkembang sejak zaman Romawi kuno. Koran pada masa itu berisi tentang kejadian sehari-hari yang diterbitkan dalam bentuk gulungan yang disebut dengan “Acra Diurna”, yang terjemahannya adalah “Kegiatan hari”.  Setelah ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg, buku-buku mulai diterbitkan di Perancis dan Inggris, begitu pula dengan koran.
            Koran pertama kali dibuat di Amerika Serikat, dengan nama “Public Occurrenes Both Foreign and Domestick” di tahun 1690. Pembuatan koran tersebut diusahakan oleh Benjamin Harris, seorang berkebangssan Inggris. Kemudian surat kabar mulai dibuat di seluruh negara termasuk Indonesia. (http://bachtiarhakim.wordpress.com/2008/03/16/sejarah-perkembangan-media-massa-cetak-koran/)
            Secara etimologi, koran berasal dari kata Krant bahasa Belanda dan dari kata courant bahasaPerancis .Koran adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang,biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa politik ,kriminalitas, olahraga ,tajuk rencana, dan cuaca. Koran juga biasa berisi kartun, Teka-teki silang dan hiburan lainnya.
Ada juga koran  yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu,misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu. Jenis koran umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali padahari-hari libur . Koran sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga terdapat koran mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan. Kebanyakan negara mempunyai setidaknya satu koran nasional yang terbit di seluruh bagian negara.  

Pada tahun 1890 – 1920 jurnaslisme media cetak berkembang. Pada saat itu jurnaslisme media cetak , termasuk koran mengalami puncak kejayaanya. Awalnya surat kabar hanya diperuntukkan bagi kaum elit dan terpelajar. Bentuk fisik koran pada saat itu masih sederhana dan menggungakan biaya yang murah, tetapi jangkauannya luas. Tahun 1774-1854 surat kabar di Indonesia mengalami babak pertama, yaitu saat Indonesia masih terjajah oleh kolonialsime Belanda. Konten dari surat kabar tersebut seputar kehidupan orang-orang koloni yang tidak ada kaitannya dengan penduduk pribumi.
Pada tahun 1980, di Indonesia mulai muncur surat kabar daring. Surat kabar daring dikenal juga sebagai surat kabar dalam jaringan. Surat kabar daring adalah sebentuk surat kabar yang berbasis diinternet. istilah yang sering digunakan untuk surat kabar daring adalah koran on-line.
Surat kabar daring yang terdiri dari 2 jenis, yakni hanya surat kabar daring dan surat kabar hibrid. Jenis yang pertama merujuk pada eksistensi surat kabar online yang terpisah dengan surat kabar cetak. Artinya, konten maupun keberadaan surat kabar daring ini tidak menyertai versi cetaknya. Contohnya adalah detik.com yang merupakan surat kabar daring yang pertama muncul di tahun 1998. Contoh lain surat kabar daring adlaha okezone.com, vivanews.com, dan lain sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud suratkabar hibrid adalah di samping berbasis jaringan, surat kabar daring inimenyediakan versi cetak pula. Contohnya kompas.com yang berhibrid dengan Kompas cetak. Ada juga www.tempo.co yang berhibrid Koran Tempo dan Majalah Tempo.
Dewasa ini surat kabar daring menjadi populer di kalangan masyarakat. Dengan mengakses internet dan membuka web surat kabar daring, masyarakat memperoleh berjuta informasi dalam hitungan detik. Akan tetapi, keberadaan surat kabar daring tidak menggeser esksistensi koran cetak.
Beberapa alasan yang menyebabkan eksistensi koran cetak tetap bertahan antara lain. Isi dari koran lebih bisa dipertanggungjawabkan karena tidak terikat oleh waktu. Berbeda  dengan surat kabar daring yang persaingannya lebih ketat dari waktu ke waktu. Sehingga bisa saja isi dari surat kabar daring tidak aktual.
Koran cetak Tergolong praktis, cepat, dengan harga terjangkau. Ketiga ciri koran tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk mengkonsumsi koran. Selain itu, daya jangkau dan edar surat kabar dapat sampai pelosok. Koran cetak lebih mudah didapat daripada surat daring karena internet belum dapat diakses sampai pelosok.
 Tradisi masyarakat membaca koran pada saat minum kopi dan teh juga menjadi faktor penting atas eksistensi koran cetak. Tradisi tersebut tidak mudah dihilangkan dan akan turun menurun dari generasi ke generasi.



           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar